-->
 
Negeri Cincin Api

BERANDAARCHIVEQUR'ANYASINTAHLILAMALAN

     
Pacific Ring of Fire
Jika dilihat sisi geografis Indonesia adalah negeri yang indah,yang merupakan surga dunia bagi yang tinggal di negeri ini,dengan deretan pantai-pantainya yang indah alam pegunungannya yang elok, kesuburan alamnya, kekayaan alamnya juga isi perut buminya dipenuhi dengan bahan-bahan tambang berharga seperti emas,batubara, minyak bumi dll. Namun ternyata di balik keindahan dan kekayaan alamnya itu jika di lihat dari sisi geologis Indonesia adalah negeri yang rawan bencana. Hampir seluruh tanah di negeri ini yang tak luput dari ancaman gempa, kecuali Kalimantan, seperti yang tertera dalam peta sejarah kegempaan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Gempa, tsunami,dan juga letusan gunung berapi telah menjadi bagian dari sejarah Nusantara dan terekam dalam mitologi serta dongeng kuno. Sejarawan Bernard HM Vlekke dalam buku Nusantara : Sejarah Indonesia,1961,menulis,letusan gunung dan gempa bumi begitu sering terjadi di negeri ini.

Salah satu pulau yang paling sering dilanda gempa adalah Sumatera,seperti ditulis William Marsden dalam bukunya, Sejarah Sumatera 1783.”Gempa bumi paling keras saya alami terjadi di Manna (Bengkulu tahun 1770). Ahli ilmu alam dari Jerman,GE Rumphius, mencatat dalam bukunya, Amboina tahun 1675, tentang tsunami yang melanda Ambon pada tahun 1674. Inilah salah satu catatan tertua tentang tsunami yang melanda Nusantara,yang menewaskan ribuan orang pada waktu itu.
T
ersusun dari ribuan pulau,Indonesia dilingkari jalur gempa paling aktif di dunia,Cincin Api Pasifik(Pacific Ring of Fire),sekaligus dibelit jalur gempa teraktif nomor dua di dunia,Sabuk Alpide(Alpide Belt). Kondisi ini diperparah dengan tumbukan tiga lempeng benua,Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur. Cincin Api Pasifik merupakan jalur gunung berapi dan garis tumbukan lempeng yang membentang 40.000 kilometer mulai dari pantai barat Amerika Selatan,berlanjut ke Amerika Utara,melingkar ke Kanada,Semenanjung Kamtschatka,Jepang,membuat simpul di Indonesia,lalu ke Selandia Baru,dan kepulauan di Pasifik Selatan. Sebanyak 90 persen gempa di Bumi,dan 80 persen di antaranya gempa terkuat,terjadi di jalur ini.

Adapun Sabuk Alpide,yaitu pegunungan dari Timor ke Nusa Tenggara, Jawa, Sumatera, lalu terus ke Himalaya, Mediterania, hingga Atlantik, menjadi tempat bagi 17 persen gempa di Bumi ini. Diimpit dua jalur geofisika yang ekstrem,Indonesia adalah rumah bagi sejumlah bencana alam terkuat yang pernah terjadi di Bumi. Gempa dan tsunami yang melanda Aceh,26 Desember 2004,merupakan salah satunya. Gunung berapi yang memiliki letusan terdahsyat di Bumi juga ada di negeri ini. Gunung Tambora di Sumbawa,Nusa Tenggara Barat,yang meletus pada April 1815 telah mengguncang dunia. Aerosol asam sulfat yang dilontarkan ke atmosfer menciptakan tahun tanpa musim panas di Eropa,mengakibatkan bencana kelaparan,memicu wabah penyakit,dan kematian berskala global.

Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda pada Agustus 1883 membangunkan dunia. Letusannya menciptakan tsunami hebat,dan Anak Krakatau yang tumbuh cepat dari dasar laut menjadi laboratorium alam paling lengkap yang mengajarkan suksesi ekologi bagi ilmuwan seluruh dunia. Jauh sebelumnya,sekitar 74.000 tahun lalu,dunia mengenal letusan Gunung Toba di Sumatera Utara. Letusan gunung berapi raksasa(supervolcano)ini telah mengubah sejarah Bumi dan isinya. Kegelapan total menyelimuti Bumi bertahun-tahun,menyebabkan nenek moyang manusia modern(homo sapiens)nyaris punah. Periode gelap ini dikenal sebagai bottleneck dalam sejarah evolusi manusia.
Nyatanya,di atas Bumi yang paling bergolak ini,masyarakat tumbuh dan berkembang selama ribuan tahun. Indonesia menjadi negara yang penduduknya terbanyak tinggal dalam jangkauan gunung berapi. Sebanyak 127 gunung berapi aktif terjalin melingkari Nusantara. Dari jumlah itu,30 di antaranya ada di Pulau Jawa. Kedekatan warga dan lokasi gunung berapi telah terbukti fatal karena sudah ribuan jiwa tewas akibat letusan gunung berapi di seluruh Nusantara dalam kurun waktu 500 tahun terakhir.
Sumber artikel : kompas, google etc.
Posted On : 15 Februari 2014 Time : 22.35
SHARE TO :
| | Powered By : C.(BH-elatos) | Copyright By : cuerosbhelatos | |